Berita

Bahan aktif merupakan bahan dalam suatu obat yang memberikan nilai obat, sedangkan bahan tidak aktif berfungsi sebagai wahana agar obat lebih mudah diproses oleh tubuh.Istilah ini juga digunakan oleh industri pestisida untuk menggambarkan insektisida aktif dalam formulasi.Dalam kedua kasus tersebut, aktivitas berarti fungsi tertentu.

Kebanyakan obat mengandung campuran bahan aktif, dan interaksinya mungkin penting terhadap kemanjuran obat.Dalam kasus obat sintetik, perusahaan farmasi memiliki kendali ketat terhadap potensi bahan karena mereka perlu mengembangkan formulasi dengan tujuan mengendalikan penyakit.Para herbalis dan perusahaan yang menggunakan produk alami juga perlu berhati-hati dalam formulasinya, karena potensi bahan aktifnya bervariasi dan harus dikontrol berdasarkan kasus per kasus.

Obat-obatan bermerek mengandalkan paten dan kontrol yang cermat terhadap bahan aktif.Setelah dipatenkan, pesaing hanya dapat memproduksi versi generik, seringkali menggunakan bahan dan formulasi yang sama.Namun, perusahaan farmasi terkadang melakukan perubahan kecil untuk mempengaruhi potensi obat, seperti menggunakan bahan tidak aktif yang berbeda atau bahan dari sumber yang berbeda.

Bahan aktif dalam obat bebas sering kali tercantum pada label.Merupakan kebiasaan yang baik untuk membandingkan obat dengan hati-hati saat membelinya, karena merek generik seringkali memiliki bahan yang sama namun jauh lebih murah.Sirup obat batuk dari berbagai produsen, misalnya, harganya sangat bervariasi, namun bahan aktif yang membantu pasien berhenti batuk pada dasarnya sama.Membandingkan bahan-bahan sebelum membeli dapat menghemat banyak uang.

Bahan tidak aktif (juga disebut eksipien) juga berperan.Misalnya, beberapa bahan aktif tidak terserap dengan baik oleh tubuh, sehingga harus dicampur dengan eksipien yang dapat larut agar tubuh dapat memprosesnya dengan lebih baik.Di sisi lain, bahan aktifnya sangat kuat sehingga dosisnya dapat dikontrol lebih baik dengan mencampurkan eksipien.